Laman

Lazada Indonesia
Home » » Kejanggalan di Balik Penangkapan Nazaruddin

Kejanggalan di Balik Penangkapan Nazaruddin

Penangkapan Sang Buronan Kasus Korupsi Wisma Atlit SEA Games, Nazaruddin, ternyata tidak membuat banyak publik menjadi berpuas diri. Banyak kejanggalan yang terjadi di balik penangkapan dan proses pemulangannya. Kejanggalan-kejanggalan tersebut mengindikasikan masih ada yang di tutupi, baik sejak proses penangkapan sampai proses pemulangannya.

Kejanggalan tersebut antara lain, tidak adanya informasi yang akurat tentang dengan siapa Nazarudin ketika tertangkap di Kolombia. Awalnya Nazarudin dikabarkan seorang diri, namun kemudian muncul isu Nazarudin berada di Kolombia bersama istri dan sepupunya.
Kejanggalan berikutnya adalah soal komposisi tim penjemput Nazarudin ke Kolombia. Siapa saja yang berangkat ke sana, dan apa yang dilakukan di sana.

Kejanggalan-kejanggalan tersebut, jelas akan mengundang kecurigaan masyarakat yang terus mengamati proses penangkapan hingga proses pemulangannya dari media massa, baik dari media elektronik, media digital juga media surat kabar. Apa yang menyebabkan semua menjadi tidak transparan dan terkesan di tutup-tutupi, inilah yang menjadi teka-teki.

Komposisi tim Penjemput ini cukup penting untuk diketahui, agar publik tahu bahwa tidak ada deal-deal tertentu yang dilakukan oleh tim penjemput dengan Nazarudin soal penanganan kasus ini. Masih ada kejanggalan lain dalam proses penangkapan dan pemulangan Nazaruddin, kejanggalan tersebut adalah:
simpang-siurnya kabar keberangkatan Nazarudin kembali ke Indonesia. Paling tidak sampai Jumat siang, Duta Besar Indonesia untuk Kolombia tidak berani memastikan kabar kepulangan Nazarudin tersebut.

Padahal beberapa pihak sudah memastikan keberangkatan Nazarudin ke Indonesia. Patut diduga bahwa ketidakjelasan kepulangan Nazarudin ini dimaksudkan untuk menutupi komposisi tim penjemput Nazarudin. Apakah Tim Pengacara Nazaruddin juga ada dalam Tim Penjemput ? Ada atau tidaknya tim pengacara Nazaruddin dalam tim penjemput, sangat penting di ketahui publik, karena kalau tidak ada, bisa saja publik berasumsi bahwa dalam proses perjalanan ke Indonesia selama 30 jam, bisa saja terjadi deal-deal tertentu, makanya juga ada kekawatiran Nazaruddin terhadap nasibnya setelah sampai di Indonesia, yang ditulisnya dalam secarik memo dan di berikan pada OC. Kaligis pengacaranya, dan surat tersebut di berikan Kaligis ke Media.

Keterbukaan informasi jalannya suatu proses hukum kepada publik, menurut Juru Bicara Serikat Pengacara Rakyat Habiburokhman, sangatlah penting untuk meyakinkan publik bahwa memang tidak ada penyimpangan atau bahkan rekayasa dalam penangan kasus tersebut.

“Kita tentu tidak ingin kasus Nazarudin ini akan berjalan seperti kasus Antasari, kasus Gayus Tambunan, dan kasus Susno Duaji yang terkesan sekali dibonsai untuk melindungi pihak-pihak tertentu,” tandasnya.(Okezone.com)

Sangat mungkin kasus ini akan bernasib yang sama dengan kasus-kasus besar yang disebutkan diatas, kalau benar demikian akhirnya maka semua pernyataan yang di kemukakan SBY dan petinggi Demokrat lainnya, hanyalah retorika politik belaka, dan pantas kalau masyarakat mengatakan SBY dan Demokrat adalah pembohong Besar, memang tidak ada niat baik terhadap penegakan hukum dan Pemberantasan Korupsi di Republik ini dan memang tidak ada niat baik SBY untuk memperbaiki Kinerja Pemerintahannya.***

Sumber tulisan di kutip dari Okezone.com dan media online lainnya.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Mohon Maaf Komentar : Mengandung SARA, Sex, Menghasut/provokasi dan sejenisnya akan kami "Hapus"

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kabar Palembang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger