VIVAnews - Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta diperkirakan berlangsung dua putaran. Hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) mengindikasikan bahwa kemungkinan dua putaran itu terjadi lantaran tidak ada kandidat yang meraih di atas 50 persen pada tahap pertama. Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli, yang elektabilitas tinggi dalam survei itu cuma menjadi 36,65 persen.
Survei Median itu dilakukan pada 22-28 April 2012 ini dengan menggunakan metode penelitian multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.500 responden yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menuturkan berdasarkan Undang-undang No. 29 tahun 2007 tentang pemerintahan Provinsi DKI Jakarta pasal 11 ayat 1, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur harus memperoleh suara lebih dari 50 persen.
"Sulit Pilkada DKI Jakarta berlangsung satu putaran. Apalagi jarak antara tingkat perolehan suara tertinggi dibandingkan syarat untuk terpilih dengan satu putaran, sangat jauh," katanya.
Hasil survei menunjukkan pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini menempati posisi kedua dengan jumlah persentase dukungan 18,47 persen, kemudian disusul Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama 17,9 persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 4,05 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 3,59 persen, dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria 1,39 persen.
Rico menambahkan tiga pasangan dengan kandidat eletabilitas tertinggi yakni Foke-Nara, HNW-Didik, dan Jokowi-Ahok, memiliki popularitas di atas 75 persen.
Sumber Berita: VivaNews
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Maaf Komentar : Mengandung SARA, Sex, Menghasut/provokasi dan sejenisnya akan kami "Hapus"