sodara membuka mesin pencari www.google.co.id dan mengetik keyword ‘kebaikan SBY’ maka Google akan melakukan revisi bertuliskan, “mungkin maksud Anda adalah: keburukan SBY”.
Nah, gara-gara fenomena langka tersebut, partai Demokrat dan pakar telematika (yang juga dari kubu Demokrat), Roy Suryo sempat berspekulasi macam-macam.
Lantas, apakah dengan itu, Google bermaksud menyerang SBY selaku presiden RI.
Setelah diusut punya usut, ternyata fenomena langka itu, bisa dijelasankan dengan sederhana secara ilmiah.
Seperti dirilis inilah.com, pengamat telekomunikasi Budi Raharjo Senin (28/2) mengatakan, ada banyak kemungkinan terkait proses revisi yang diberikan Google terhadap kata kunci "kebaikan sby" tersebut.
Namun, menurut Budi, fenomena itu tidak di sengaja oleh Google. Sebab Google sendiri hanyalah sebuah mesin pencari otomatis.
“Ini bukanlah kesengajaan. Ada banyak alasan mengapa Google secara otomatis melakukan revisi pencarian. Ini bisa saja terkait perbedaan isi dengan indeks, jumlah kata kunci keburukan yang lebih banyak dan lainnya,” kata Budi Raharjo.
Kemungkina terbesar fenomena langka tersebut disebabkan oleh 3 hal;
Pertama, ada banyak orang yang membuat artikel soal kebaikan SBY namun berisikan informasi lebih banyak tentang keburukan SBY pada tubuh artikel. Karena Google merupakan mesin pencari yang memanfaatkan jumlah kata kunci maka secara otomatis Google melakukan koreksi.
Kedua, banyak pihak yang menulis di judul atau paragraf awal di artikel yang diindeks di Google, memasang kata 'kebaikan SBY'. Namun, di halaman selanjutnya, komentar yang muncul atau tautan artikel mencantumkan banyak kata soal keburukan SBY.
"Kita tidak bisa tahu secara langsung di halaman depan Google soal isi keseluruhan artikel terkait ‘kebaikan SBY’. Bisa jadi, banyak yang mencantumkan kata keburukan SBY pada komentar dan tautan.”
Terakhir, adalah pemasangan indeks dan kategori kata berupa ‘keburukan SBY’ pada artikel atau berita internet berisi kebaikan SBY. “Semua artikel di internet pada dasarnya mencantumkan indeks dan kategori. Karena itu, bisa jadi ketidaksesuaian pemasangan indeks dan kategori terhadap isi berita.”
Apakah fenomena ini menandakan pemerintahan SBY kurang disukai masyarakat jagad maya?.
Ntahlah, tapi saya sendiri pernah dua kali memberikan posting terkait keburukan yang menampar pemerintahan SBY. Salah satunya, berjudul, “Menampar Citra SBY”. Pada tulisan tersebut saya mengaharapkan para pembaca mencatat prestasi baik SBY dan hasilnya juga tak ada.
Menurut sodara, kenapa Google bisa melakukan revisi kata kunci sehebat itu?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Maaf Komentar : Mengandung SARA, Sex, Menghasut/provokasi dan sejenisnya akan kami "Hapus"