1. Hewan tarsius ternyata terdapat juga di Taman Nasional Tanjung Puting. Hewan kecil Tarsius yang kita tahu banyak terdapat di Sulawesi khususnya di cagar alam Tangkoko.
2. Tumbuhan endemik di TN Tanjung Puting adalah kayu ulin atau yang dikenal kayu besi. Kayu ini hanya terdapat di pulau Kalimantan. Kayu ulin ini banyak terdapat di TN Tanjung Puting. Yang membuat terkenal kayu ulin atau kayu besi ini adalah jenis kayu yang paling kuat di antara semua jenis kayu karena kayu ini dapat bertahan di segala medan cuaca. Jika terkena air semakin keras, begitu pun juga sebaliknya. Kayu ulin ini tidak dimakan rayap karena sedemikian kerasnya.
3. Orangutan mempunyai sifat soliter atau bisa hidup sendiri. Orang utan betina baru bersifat semi soliter karena harus menjaga anaknya sampai besar dan cukup mandiri untuk bisa hidup sendiri di hutan. Berbeda dengan manusia, orangutan betina akan melahirkan kembali paling cepat setelah 4 tahun.
4. Pada saat melihat orangutan di TN Tanjung Puting, bagi wanita berpakaianlah yang sopan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, karena orangutan juga bisa tertarik dengan manusia.
5. Hewan yang banyak ditemui di TN Tanjung Puting selain orangutan adalah bekantan, monyet dan buaya. Di TN Tanjung Puting juga banyak larangan di sini, salah satunya adalah tidak boleh merokok.
6. Di Kawasan TN Tanjung Puting ini sinyal HP sangat jarang, semakin memasuki ke dalam kawasan TN semakin Anda tidak dapat sinyal. Untuk menghemat batere BB Anda, ganti sinyal 3G dengan EDGE. Sinyal 3G banyak menghabiskan batere pada saat traveling. Hindari berpakaian berwarna hitam saat ke TN Tanjung Puting karena nyamuk dan hewan agas sangat menyukai pakaian gelap.
7. Orangutan mempunyai tenaga yang besar, mengalahkan tenaga manusia dan jauh lebih kuat dari manusia. Kekuatan satu orangutan betina sama dengan 4 pria, kekuatan satu orangutan jantan sama dengan kekuatan 8 pria.
8. Orangutan tidak bisa berenang. Orangutan juga sangat takut dengan api. Ketika kebakaran hutan, populasi orangutan bisa berkurang setengahnya dari populasi seluruhnya.
9. Dilarang keras berenang di Sungai Sekonyer ini karena masih banyak buaya yang terdapat di sini dan banyak yang memakan korban jika kita tidak hati-hati. (Barry Kusuma)
Sumber: alambudaya.com
Kunjungi Juga:
www.agrobisnis-online.blogspot.com
www.tokotani-online.blogspot.com
www.dmki.or.id
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Maaf Komentar : Mengandung SARA, Sex, Menghasut/provokasi dan sejenisnya akan kami "Hapus"