Rukman menuturkan, kronologis yang melatarbelakangi kericuhan tersebut. "Mulanya, pada Sabtu malam tanggal 20 April 2003 Pukul 19.05 WIB, Prada P, anggota Batalyon Zikon 13 mengendarai sepeda motor untuk mengisi BBM. Saat akan masuk ke Pom Bensin Lenteng Agung, bersenggolan dengan sepeda motor warga yang belum diketahui identitasnya," cerita dia saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (21/4/2013).
Kemudian, lanjut Rukman, terjadi cekcok dan adu mulut, tapi dapat didamaikan oleh warga setempat. Peristiwa tersebut menarik perhatian. "Saat itu, Prada P menyampaikan 'saya aparat'. Ada warga bernama Supriyatna memprovokasi 'di sini, tidak ada aparat'. Akhirnya mereka saling tantang-tantangan. Prada P merasa takut dikeroyok, kemudian menelepon teman-temannya di Makoyon Zikon 13," tuturnya.
Pada saat perjalanan pulang, menurut Rukman, Prada P ditelepon temannya janjian untuk bertemu dengan 9 anggota dari Makoyon Zikon di depan Kantor PDIP, Lenteng Agung. "Kemudian anggota Makoyon menanyakan siapa yang mau menantang dan Prada P menunjuk Supriyatna. Supriyatna pun dipukul oleh anggota Zikon. Merasa terpepet, pria yang diduga sumber provokasi itu lari ke halaman Kantor PDIP," ujar Rukman.
Setelah itu, menurut Rukman, anggota Zikon mengejar Supriyatna yang kabur ke Kantor PDIP. Saat pengejaran tersebut, satpam Kantor PDIP berusaha melerai dengan cara melempar kursi ke anggota Zikon, sehingga petugas keamanan pun tidak luput dari pukulan anggota Zikon.
Mengetahui kejadian tersebut, terang Rukman, ADC Sekjen PDIP menelepon Danyon Zikon 13 Letkol Heri Darmika untuk datang serta bertemu dengan Sekjen PDIP Tjahyo Kumolo dan Wakil Ketua PDIP TB Hasanudin.
Sumber: Liputan6.com
Kunjungi Juga:
www.agrobisnis-online.blogspot.com
www.tokotani-online.blogspot.com
www.dmki.or.id
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Maaf Komentar : Mengandung SARA, Sex, Menghasut/provokasi dan sejenisnya akan kami "Hapus"