Untuk dapat memenangkan pertarungan dalam berbagai panggung yang membutuhkan dukungan penuh dari rakyat perlu tindakan sebagai aplikasi dari strategi yang dipikirkan. Cara berfikir yang tepat akan menghasilkan keputusan yang tepat dalam menentukan langkah yang akan ditempuh nantinya. Beberapa cara berfikir yang saya tawarkan sebagai upaya menentukan langkah strategis adalah sebagai berikut :
1. Mengutamakan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor lainnya.
Menentukan orang yang akan melakukan sesuatu untuk kepentingan kita harus diutamakan dari segi fungsi. Fungsi ini berkaitan dengan kapasitas yang dimiliki oleh orang yang akan kita pilih. Kapasitas yang dimaksud adalah skill yang sesuai dengan fungsi yang diharapkan dari orang tersebut. Terkadang kita memilih sesorang dengan faktor kedekatan emosional dan ditempatkan pada posisi dengan fungsi yang tidak sesuai dengan kapasitasnya. Kita harus yakin bahwa setiap orang bisa saja memiliki kapasitas beragam akan tetapi setiap orang memiliki kapasitas dominan. kapasitas dominan inilah yang menjadi ukuran kita dalam memilih sesorang untuk difungsikan.
2. Mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang pada akhirnya akan mengarah pada dua hal yaitu bermanfaat atau sia-sia. Hal ini yang kadang tidak dipikirkan secara matang oleh sesorang. Meski secara hitungan matematika tindakan yang menghasilkan lebih banyak kesia-siaan dibandikan manfaat sering disepelekan atau bahkan tidak diperhitungkan sama sekali. Setiap tindakan yang berbeda akan menghasilkan manfaat atau kesia-siaan yang berbeda sehingga kita harus berfikir bahwa sebuah tindakan yang lebih banyak memiliki kesia-siaan dibandingkan manfaat harus tetap diapresiasi minimal tindakan itu bermanfaat untuk satu sisi dan hanya karena tindakan itu sebuah kelemahan bisa tertutupi. Bisa jadi kelemahan yang tertutupi karena manfaat dari tindakan tadi adalah kelemahan yang awalnya diabaikan. Setiap kelemahan memiliki potensi untuk menciptakan kegagalan meski kekuatan yang kita miliki jauh lebih besar dibanding kelemahan yang ada.
3. Mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda.
Dalam melakukan sebuah tindakan terkadang kita memutuskan sesuatu berdasarkan kadar penting atau tidaknya tindakan itu tanpa mempertimbangkan waktunya. Sebuah hal yang tidak penting tetapi mendesak untuk dilaksanakan akan lebih berpengaruh dibandingkan sebuah hal yang sangat penting tetapi tidak mendesak. Hal ini sering terjadi karena kita kadang mengabaikan hal yang tidak penting dan sibuk memikirkan hal yang sangat penting sehingga waktunya hampir habis dan menekan kita untuk segera bertindak. Tindakan yang dilakukan pada saat itu kadang bersifat spontanitas sehingga efek dari tindakan itu belum diperhitungkan secara matang. Mengabaikan hal yang tidak penting hingga kita terdesak untuk melaksanakannya akan mengacaukan planning yang telah dirancang sedemikian rupa dan akan memperbesar potensi kegagalan.
4. Lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.
Meskipun kita yang menjadi pelaku utama dalam sebuah pertarungan ada hal yang tidak bisa kita paksakan dalam satu sisi, salah satunya adalah persoalan kepentingan. Normalnya dalam keadaan ini kepentingan kita adalah hal yang utama dan kepentingan orang lain adalah pilihan kedua untuk dilaksanakan. Pertanyaan yang muncul adalah mampukah kita mewujudkan kepentingan kita dengan mengabaikan kepentingan orang lain ? Jika kita berada posisi pelaku utama tentu kita akan beranggapan bahwa hal itu bisa saja. Sebuah tim yang solid akan mudah terpecah jika kepentingan ketua tim bertolak belakang dengan kepentingan orang-orang yang bergabung di dalamnya meskipun ketua tim menjadi penentu segalanya. Duduk bersama dan mencari titik temu kepentingan adalah jalan satu-satunya. Harus kita fahami bahwa pada kondisi seperti ini kita harus mengukur sebuah kepentingan berdasarkan jangka waktunya. Kita harus mengutamakan kepentingan jangka panjang dan rata-rata kepentingan orang yang bersama kita adalah kepentingan jangka pendek. Karena jika masing-masing dari kita hanya memiliki kepentingan jangka panjang maka saya pikir tidak ada masalah. Kepentingan jangka orang lain yang merupakan kepentingan jangka pendek harus lebih dipentingkan dengan catatan bahwa kepentingan itu adalah batu loncatan kita untuk mewujudkan kepentingan jangka panjang kita. Banyak orang yang awalnya bersama kita kemudian berbalik menjauhi kita hanya karena kepentingan mereka tidak terpenuhi dan kebanyakan dari orang yang demikian hanya orang dengan kepentingan jangka pendek. Terlalu keliru jika kita mendahulukan kepentingan jangka panjang kita dengan mengabaikan kepentingan jangka pendek orang lain.
5. Memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk orang lain
Jika diperhadapkan pada sebuah pilihan tentang jalan yang akan ditempuh dalam melakukan sesuatu, terkadang kita terlena dengan jalan mudah yang diperhadapkan kepada kita tanpa melihat kadar kemampuan orang lain untuk melewati jalan tersebut. Dari awal saya sudah menyampaikan bahwa kemampuan setiap orang berbeda-beda termasuk dalam melakukan sesuatu berdasarkan jalan yang akan ditempuh. Mudah bagi kita bisa jadi sukar bagi orang lain dan sebaliknya. Jangan pernah menawarkan jalan sukar kepada orang lain meskipun itu mudah bagi kita. Akan lebih berhasil jika kita menawarkan jalan yang mudah bagi orang lain meskipun sukar bagi kita. Hal ini juga akan mengurangi beban orang lain sehingga meraka merasa diperhatikan dan diperhitungkan dengan wajar. Pada kondisi ini orang akan lebih tertarik membantu kita dibandingkan harus diperhadapkan dengan jalan yang sukar untuk mereka.
Demikian segelintir pengetahuan yang saya miliki dalam hal berfikir. Setiap cara berfikir tentunya memiliki titik lemah dan titik lemah itu akan tertutupi jika di cara berfikir kita dikombinasikan dengan cara berfikir orang lain yang berbeda.
Kunjungi Juga:
www.agrobisnis-online.blogspot.com
www.tokotani-online.blogspot.com
www.dmki.or.id
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Maaf Komentar : Mengandung SARA, Sex, Menghasut/provokasi dan sejenisnya akan kami "Hapus"